Laila, sebut saja demikian, seorang anakberusia lima tahun, anak seorang dokter anak terkenal, ayahnya seorang model, sempurna..
Memiliki orang tua yang cantik dan ganteng, kaya dan terhormat..
Dulu waktu ku masih kecil sering berangan angan ... andai jadi orang kaya..andai tak perlu berdesakan naik metromini menuju sekolah yang cukup jauh..
andai tiap hari bisa ke mall buat ngeborong isi mall..
Laila, anak tunggal, suatu hari laila bermain kerumah bersama Ara anakku..
seperti biasa aku menyediakan alat tulis dan gambar untuk bermain..
biasanya aku akan berlagak seperti guru...
Tapi hari ini laila tidak mau bermain dia hanya ingin menulis...menulis sebuah surat..
" Surat untuk siapa Laila " tanyaku penasaran.
" Untuk bunda " jawab laila dengan wajah serius. Laila melanjutkan menulis walau usianya belum genap lima tahun namun Laila sudah pandai membaca dan menulis.
selang beberapa menit Laila menyodorkan buku yang tadi ditulisnya..
" Mami iie " begitu Laila memanggilku.
" Mami iie " sekali lagi laila memanggil. Aku menoleh kearahnya.
" Tolong di sobekin kertasnya,tapi janji ya jangan dibaca, surat ini untuk bunda " katanya lagi.
Diberi larangan seperti itu tentu membuat aku tambah penasaran, ' apa sih isi surat '.
Tapi Laila anak yang cerdas dia bahkan mengajariku menyobek kertas tanpa dapat dibaca.
" begini sobeknya mam, sobeknya dari belakang " jelas Laila.
Wah tambah penasaran nih, dengan alasan ' larangan dibuat untuk dilanggar ' aku mengabaikan larangan laila, pura pura susah untuk di sobek aku izin kedalam untuk mengambil gunting padahal dikamar aku mengintip dan membaca surat tsb..dan isi suratnya benar benar membuat aku sedih dan merasa kasihan dengan bocah tetanggaku ini. cantik, kaya, pintar ternyata menyimpan kesedihan.
surat ini kutulis kembali dengan maksud sebagai pembelajaran buat orang tua agar memahami keingginan anak...
isi surat tersebut seperti ini..:
Untuk Bunda
Bunda, Laila kangen ayah
kenapa bunda marahan sama ayah..kenapa ayah tidak tinggal dengan kita..
Laila janji akan menuruti semua omongan bunda, asal kita bisa hidup bersama ada bunda ada ayah..
bunda, maafkan ayah ya
Laila hanya ingin agar keluarga kita jadi banyak,menjadi keluarga sakinah mawadah warohmah.
Laila tak ingin jalan jalan keluar negeri, ga mau beli baju bagus, ga mau boneka boneka
Laila hanya ingin ada bunda ada ayah
Laila sayang bunda
(ingat ya surat ini ditulis oleh anak yang belum berusia lima tahun)
salam maniz , mamie ara
Hiks.....sedih baca surat Laila, anak adalah ibarat kertas putih, hatinya suci, perkataannya jujur. Dalam hatinya ia katakan sejujurnya bahwa ia rindu kebersamaan bersama orang tuanya. Inilah pentingnya keharmonisan sebuah rumah tangga. Terima kasih infonya mba .....sangat bermanfaat
ReplyDelete